Saturday, July 4, 2015

Umbi Temumangga Solusi Herbal Pemecah Batu Ginjal



Temumangga mengandung kurkumin berkhasiat atasi beragam penyakit

Urung operasi batu ginjal setelah rutin konsumsi temumangga kurang dari dua bulan.
Setelah kedua anaknya berangkat sekolah, seperti biasa Kasilah segera mengurus rumah. Menyapu lantai dan halaman rumahnya sambil bertegur sapa dengan tetangga. Warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta, itu kemudian beristirahat sejenak sambil duduk menikmati teh tubruk khas daerahnya. Ketika beranjak dari kursi bersamaan dengan itu mendadak rasa nyeri dan panas menyerang bagian pinggangnya, sehingga ia kembali duduk.
Rasa sakit itu kemudian hilang dengan sendirinya. Hari berikutnya pada pertengahan November 2014, rasa sakit itu kembali datang. Namun, kali ini serangannya lebih parah dan tidak hilang sendiri seperti sebelumnya. Jangankan untuk kembali beraktivitas membereskan rumah, sekadar berdiri tegak pun Kasilah tidak sanggup karena menahan sakit. Ia tidak tahan dan khawatir dengan nyeri dan panas di bagian pinggang.

Kapsul ekstrak temumangga solusi mengonsumsi herbal secara praktis
Kapsul ekstrak temumangga solusi mengonsumsi herbal secara praktis

Tanpa operasi
Kasilah kemudian memeriksakan diri ke rumahsakit. Dokter menindaklanjuti keluhan Kasilah dengan ultrasonografi (USG). Usai memeriksa, dokter mendiagnosis ada batu di ginjal dan gangguan saluran urine. Batu ginjal merupakan massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal di urine. Batu itu paling sering terbentuk di dalam ginjal atau ureter yaitu saluran kemih yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Namun, batu itu dapat juga terbentuk dalam kandung kemih ataupun uretra yaitu saluran yang menghubungkan kandung kemih dan alat kelamin. Ukuran batu ginjal sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Kebanyakan batu ginjal dapat keluar bersama urine tanpa menimbulkan keluhan. Keluhan muncul bila saluran kemih tersumbat batu berukuran besar lebih dari 2—3 mm. Kasilah menuturkan kemungkinan terjadinya gangguan di ginjalnya akibat terlalu banyak mengonsumsi obat dari dokter saat terserang vertigo pada Juli 2014.
“Setiap kali kepala mulai terasa pusing dan semua benda seakan berputar, saya segera minum obat pereda rasa sakit,” kata perempuan berusia 41 tahun itu. Menurut dr Betty D. Lestari, SpPD dari Rumsahsakit Hermina Kotamadya Depok, Jawa Barat, pengguna obat jangka panjang sebaiknya mengecek ginjal dan liver minimal sekali setahun. “Satu sampai lima persen pengguna obat antinyeri mengalami efek samping peradangan ginjal akut atau kronis. Efek samping itu tidak dapat diprediksi kapan akan muncul,” ujar dokter spesialis penyakit dalam alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
Hal senada disampaikan oleh ahli penyakit dalam Prof Dr dr Rully MA Roesli SpPD-KGH dari Rumahsakit Khusus Ginjal (RSKG) HAA Habibie. “Faktor penyebab batu ginjal di antaranya karena terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urine,” kata Rully M.A. Roesli. Nyeri akibat batu ginjal bisa terasa ringan sampai berat. Batu ginjal yang lebih besar lebih mungkin menyebabkan rasa sakit ketika turun ke ureter dan keluar dari tubuh melalui urine.

Konsumsi herbal secara pas dan tepat percepat penyembuhan
Konsumsi herbal secara pas dan tepat percepat penyembuhan

Dokter alumnus Rijkuniversiteit Groningen, Belanda, itu mengatakan situs nyeri paling umum yang terkait batu ginjal adalah di kedua sisi punggung bagian bawah, perut bagian bawah, daerah selangkangan, serta di bawah tulang rusuk. Rasa sakit biasanya datang bergelombang. Dokter baru memutuskan operasi batu ginjal bila kondisi serius yang dapat mengancam jiwa penderita.
Hampir 95% kasus batu ginjal tidak perlu menjalani operasi dan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perubahan diet dan resep obat. Bila ukurannya kurang dari 5 mm biasanya bisa disembuhkan tanpa operasi. Jika melebihi 10 mm, operasi diperlukan untuk mengeluarkan batu. Batu itu dapat tumbuh sampai sebesar bola golf hingga merusak ginjal.

Temumangga
Demi kesembuhan Kasilah mengonsumsi beberapa macam obat tiga kali sehari. Alih-alih membaik, tubuh Kasilah malah panas dingin dan perutnya mual usai minum obat. Itulah sebabnya ia memutuskan menghentikan konsumsi obat dari rumahsakit dan mencoba menghubungi temannya herbalis. Sang teman kemudian menyarankan Kasilah mengonsumsi ekstrak rimpang temumangga Curcuma mangga buatannya selama 2 bulan. Ia mengonsumsi ekstrak temumangga dalam bentuk kapsul 500 mg itu 3 kali per hari. Sekali konsumsi 5 kapsul.
Satu setengah bulan setelah mengonsumsi kapsul ekstrak temumangga, kesehatan Kasilah membaik. Rasa sakit di pinggangnya berkurang dan hanya terasa pada saat beraktivitas berat seperti berladang. Itu pun hilang setelah beristirahat sejenak. Ia pun berinisiatif memeriksakan kembali ke dokter untuk memastikan perkembangan kondisi penyakitnya. Betapa lega perasaan Kasilah ketika dokter mengatakan tidak perlu kontrol lagi ke rumahsakit karena gangguan ginjal tidak membahayakan lagi.
Tidak ada benda ikutan saat Kasilah berkemih yang menandakan hancurnya batu ginjal. Volume batu ginjal secara berangsur mengecil dan akhirnya hilang. Sampai kini ia masih mengonsumsi kapsul temumangga secara rutin hingga rasa sakit di pinggangnya betul-betul hilang sekaligus sebagai menangkal penyakit lain. Temumangga mengandung zat kurkumin yang berkhasiat antioksidan, antiinflamasi, dan diuretik alias peluruh urine. Bahkan khasiat antioksidannya lebih kuat daripada vitamin E, sedangkan khasiat antiinflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison kimia atau sintetis.

Kasilah konsumsi rimpang temumangga untuk atasi batu ginjal
Kasilah konsumsi rimpang temumangga untuk atasi batu ginjal

Itu mengurangi rasa sakit pengidap batu ginjal. Selain itu khasiat diuretik berperan dalam peluruhan batu ginjal sekaligus pelancar saluran urine. Bangsa India memanfaatkan temumangga sejak zaman dahulu dan tercatat dalam kitab Ayurveda. Kemampuan membersihkan saluran urine dan khasiat antiinflamasi membuat proses penghancuran batu ginjal berlangsung seiring dengan berkurangnya nyeri yang dirasakan penderita.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan sekaligus perawatan yang baik adalah dengan rutin mengonsumsi air bening setiap hari. Itu salah satu langkah terbaik agar terhindar dari risiko penyakit ginjal kronis dan gangguan penyakit lain. Dengan memperbanyak konsumsi air putih setiap hari tubuh tidak pernah takut kekurangan cairan atau dehidrasi. Air putih bermanfaat sangat baik bagi kesehatan tubuh, terutama bagi mereka yang memiliki rutinitas padat dan menghabiskan waktu bekerja dengan duduk, berdiri, atau bekerja di luar ruangan, serta pekerjaan fisik yang berat.
Tubuh yang kekurangan cairan akan membuat fungsi kerja organ ginjal menjadi berat. Akibatnya ginjal semakin cepat mengalami peradangan, kerusakan, bahkan infeksi. Kebiasaan mengonsumsi kopi, alkohol, dan minuman bersoda yang rutin dan jangka waktu lama juga dapat mengganggu fungsi kerja ginjal. Pola hidup sehat seperti konsumsi gizi dan nutrisi serta mineral seimbang, olahraga minimal 2—3 kali sepekan, dan menghindari penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang salah satu upaya memelihara kesehatan ginjal. (Muhammad Hernawan Nugroho)

No comments:

Post a Comment