Monday, June 15, 2015
Bolivian Rainbow Capai Superpedas Dari Bolivia
Seujung kuku pelangi bolivia sepedas segenggam rawit.
Dak rumah Cauputra di lantai 3 penuh rak. Di atas rak seluas 12 m2 itu tumbuh 100 jenis cabai beraneka warna. Beberapa cabai matang dan siap petik. Sosok buah Capsicum annuum itu seronok berwarna warni: merah, kuning, jingga, cokelat, hingga ungu, dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sekadar contoh buah bolivian rainbow berbentuk kerucut dengan panjang 2 cm, warnanya berubah-ubah tergantung umur buah.
Ketika muda, buah cabai pelangi bolivia itu ungu, berubah menjadi kuning setelah agak besar, lalu jingga, dan merah ketika matang. Dalam sebuah tanaman lazim terdapat buah dengan umur berbeda. Oleh karena itu tanaman penuh cabai beraneka warna layaknya pelangi. Pantas namanya pun pelangi bolivia—merujuk asal cabai dari negara di Amerika selatan itu.
Superpedas
Di balik penampilan cantik pelangi bolivia itu tersimpan rasa pedas. Kepedasan bolivian rainbow setara cabai rawit yaitu 50.000 SHU (scovile heat unit). Cauputra memperoleh pelangi bolivia dari Italia pada awal 2014. Setelah mendapatkan 1 paket benih ia kemudian menanamnya di dak rumahnya di Sunter, Jakarta Utara. Selain itu Cauputra juga memperoleh benih dark beppe dari Italia pada pertengahan 2014.
Seperti namanya, sosok tanaman unik karena batang tanaman berwarna hitam. Begitu juga daunnya, cenderung hijau gelap. Tanaman anggota famili Solanaceae itu rimbun. Bunga berwarna ungu yang muncul di ujung-ujung cabang sehingga buahnya sangat banyak dan menambah kesan unik. Buah cabai muda berwarna hitam, berubah hijau, lalu merah saat matang.
Dark beppe matang berukuran sebesar korek api bisa menyamai pedasnya cabai rawit ukuran sedang. “Kalau mau mencoba yang ini boleh, tapi jangan terlalu banyak. Seujung kuku saja daripada nanti harus sering ke toilet,” kata Cauputra sembari menunjuk sebuah cabai omega. Buah cabai omega berbentuk seperti rawit, berwarna merah menyala sebesar ibu jari kaki orang dewasa.
Cauputra juga mengoleksi pimenta puma, pink tiger, dan trinidad scorpion sweet. Sosok tanaman pimenta puma berukuran sedang dan tidak terlalu rimbun. Saat matang bentuk buah mirip kurma, berwarna cokelat kehitaman, dan berbobot sekitar 4 gram. Sebanyak 3 irisan melintang tipis pimenta puma bisa membuat semangkuk soto tetap terasa pedas bahkan sampai beberapa saat setelah soto habis.
Hibrida
Adapun cabai harimau merah jambu berwarna ungu gelap, sepintas mirip pimenta puma. “Di Italia, pink tiger buahnya memanjang dengan warna kuning kombinasi ungu muda. Mungkin karena perbedaan iklim Indonesia dan Italia,” ujar pria 33 tahun itu. Menurut Alexander Lukas Sung, pehobi cabai di Bekasi, Jawa Barat, cabai–cabai baru kebanyakan hibrida.
“Cirinya antara lain bentuk belum stabil dan mudah berubah,” ujar Alexander. Perlu waktu lama untuk membuat cabai hibrida itu stabil. Lantaran terbilang baru, Cauputra belum mengetahui tingkat kepedasan cabai puma dan harimau merah jambu. Rekor cabai terpedas masih dipegang oleh carolina reaper dengan kadar kepedasan antara 1.569.300–2.200.000 SHU.
Menurut Toni Permana, chilehead alias pencinta cabai asal Bekasi yang selalu direkomendasikan menjadi tester cabai jenis baru, tingkat kepedasan trinidad scorpion sweet koleksi Cauputra hampir sama dengan trinidad scorpion kuning. Bedanya ada sensasi rasa manis di tonjolan bagian bawah buah, walaupun berangsur–angsur tertutup oleh rasa pedas. Keluarga cabai trinidad scorpion mempunyai tingkat kepedasan 800.000–1.000.000 SHU.
Di antara cabai baru koleksi Cauputra, Toni menjagokan 7 pot primo paling pedas. Cabai itu berbentuk bulat tak beraturan, keriput, dengan ujung memanjang menyerupai ekor kalajengking, dan berwarna kuning bila matang. “Semakin keriput kulit cabai biasanya semakin pedas” ujarnya. Menurut Cauputra tingkat stres pada tanaman seperti serangan hama dan kekurangan air dapat meningkatkan kadar kepedasan cabai.
Rawit baru
Pengalaman mengimpor benih cabai tidak selamanya manis. Beberapa kali Cauputra kecewa karena pesanan tidak sampai di tangan. Padahal, setiap mengimpor, paling tidak ia mendatangkan 20—30 jenis. Setiap jenis terdiri atas 5 paket masing-masing berisi 10 biji dengan harga US$8 setara Rp100.000 plus ongkos kirim 2 Euro. Pada tahun pertama ia sukses mengoleksi 700 jenis cabai dari berbagai belahan dunia.
PT Surya Nusa Agro Mandiri juga memperkenalkan cabai pedas maruti, varietas baru cabai rawit putih hibrida. Teguh Prakoso dari PT Surya Nusa Agro Mandiri mengatakan bahwa keunggulan maruti berproduksi tinggi, 2 kg per tanaman. Satu kilogram terdapat kurang lebih 150 buah cabai. Produktivitas cabai rawit rata-rata hanya 0,7 kg per tanaman. Selain itu maruti lebih tahan serangan virus keriting dan fusarium. Umur panen 75—80 hari setelah tanam. Petani di Jombang, Lamongan, Situbondo, Banyuwangi—semua di Provinsi Jawa Timur menanamnya.
Mulyono Herlambang dari PT Multi Global Agrindo saat ini juga sedang mendaftarkan cabai baru petir di Kementerian Pertanian. Petir berbatang tinggi dengan buah berwarna kuning cerah ketika muda dan merah saat tua. Produktivitas petir 0,7 kg per tanaman. Keunggulan lain, petir lebih tahan virus kuning, fusarium, dan antraknosa. Menurut Mulyono, petir sangat pedas dan mempunyai rasa yang gurih. (Muhammad Awaluddin)
Labels:
TIPS TANAMAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment